Akhir-akhir ini sering terjadi di perhelatan sepak bola
negara kita antara pemerintah dan PSSI. Entah siapa yang benar siapa yang salah yang pasti akan merugiakan
oleh banyak pihak. Akhir-akhir ini mencuat tentang langkah Kemenpora yang ingin
merevitalisasi dan memperbaiki kompetisi serta pembinaan sepak bola di negara
kita. Namun disisi yang lain PSSI bersikeras tidak mau diintervensi oleh
pemerintah dalam hal ini Kemenpora. Dua hal ini berujung pada pembekuan PSSI
oleh Kemenpora yang dampaknya adalah PSSI tidak bisa lagi menggelar kompetisi
ISL karena izin keramaian tidak dikeluarkan oleh kepolisian. Fifa memberi
kepada PSSI waktu sampai 29 Mei 2015 untuk menyelesaikan masalah internal sepak
bola nasional Indonesia.
Andai saja masalah
ini tidak segera selesai tepat pada waktunya nanti, apa yang akan terjadi
dengan sepak bola kita? Supaya obyektif kita bisa lihat dengan dua sudut
pandang yang berbeda. Pertama, apa manfaat dan kerugian yang bisa didapatkan
jika Indonesia disanksi FIFA dan yang ke dua adalah apa manfaat dan kerugian
jika Indonesia tidak jadi dibanned FIFA.
Jika kita amati
lebih terperinci Kemenpora dengan membentuk tim transisi sebagai perpanjangan
tangannya pada dasarnya tidak takut di sanksi oleh FiFA, namun sebenarnya
harapan Kemenpora secara umum adalah bahwa kompetisi sepak bola nasional harus
tetap berjalan disertai dengan transparansi dana dan pengelelolaan kompetisi yang
tepat. Sedangkan PSSI secara umum tidak mau diintervensi oleh Kemenpora. PSSI
juga tidak mau jika Indonesia disangsi
FIFA sebab PSSI tahu betul akan dampak negatif dan kerugian jika terkena
sangsi.
Kembali kepada
dampak dan kerugian jika Indonesai di sanksi oleh Fifa ataupun tidak jadi
disanksi. Pertama jika Indonesia disanksi oleh FIFA dampaknya adalah :
a.
Dampak Positif :
- Menjadi wahana instropeksi bagi semua pihak baik pemerintah dan pengelola kompetisi PSSI ataupun PT Liga.
- PSSI dan pemerintah memiliki waktu yang cukup untuk berbenah secara internal dan mempersiapkan kompetisi dengan sabaik-baiknya seperti permasalahan legalitas klub dan penunggakan gaji pemain.
- Memutus rantai praktek mafia bola, bandar judi, match fixing, dualisme kompetisi dan politisasi sepak bola.
- Belajar dari negara – negara yang pernah dibanned FIFA seperti Burnei, Nigeria dan Finlandia.
b.
Dampak Negatif :
- Indonesia tidak bisa mengikuti berbagai ajang turnamen atau uji coba internasional sehingga menyebabkan rangking FIFA juga melorot tajam.
- Kompetisi Nasional tidak bisa berjalan dengan baik karena tidak ada sponsor dari luar yang mau membiayai PSSI dan PT Liga untuk menggelar kompetisi.
- Pembinaan usia muda akan terhambat sebab minimnya sponsor yang masuk dari perusahan luar. Mungkin tv swasta atau nasional juga akan “malas” membiayai kompetisi yang diselengarakan operator.
- Masyarakat tidak punya hiburan sepak bola nasional sekelas ISL ataupun Divisi Utama.
- Ribuan pemain, wasit, official, measure, pelatih yang menggantungkan hidupnya pada bola menganggur dan tidak punya pemasukan.
- Ribuan pedagang asongan, penjual baju jersey klub, tukang parkir dan tukang sampah di sekitar stadion tidak lagi bisa mendapati rizkinya dari sepakbola.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar