Tulisan ini berawal dari pengalaman sendiri selama mengikuti proses perkuliahan di Universitas Negeri Yogyakarta. Ini mungkin penilaian subjektif saya ketika melihat dosen yang saya anggap kreatif, inspiratif selama mereka membimbing kami dalam mengembangkan keilmuan. Tulisan ini adalah persepsi, dan harapan penulis nanti di masa yang akan datang ketika saatnya harus mengaplikasikan ilmu yang penulis dapatkan dari dosen kreatif, inspiratif dalam dunia pendidikan.
Pendidikan adalah usaha sadar manusia yang dilakukan secara sistematis, guna mengantarkan peserta didik menjadi manusia mandiri. Pada jenjang pendidikan tinggi, dosen merupakan fasilitator, motivator, dan inspirator bagi mahasiswanya. Dosen biasanya hanya memberikan pancingan-pancingan kepada pihak mahasiswa, agar dari pihak mahasiswa muncul rasa kepenasaranan sehingga muncul pertanyaan.
Kreatifitas dosen sangat menentukan keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Tanpa kreatifitas, kelas akan terasa jenuh dan membosankan. Dosen kreatif mampu menyulap kondisi kelas se-beku apapun menjadi menarik, meriah dan sangat berarti bahkan berkesan bagi mahasiswa. Dosen kreatif selalu mengikuti perkembangan zaman. Selalu mencari ide-ide segar sebagai ilmu dan wawasan baru untuk disampaikan kepada mahasiswa. Dosen kreatif melakukan yang terbaik baik bagi dirinya, terlebih mahasiswanya. Yang menjadi ukuran adalah realitas sekarang yang harus diperbaiki dan masa depan yang harus lebih baik.
Dosen juga mencoba untuk membangkitkan semangat, greget mahasiswa untuk mempelajari bidang studi yang diambilnya. Misalnya, seperti membuat konsep penampilan bebas tak terbatas pada suatu kelas dan dibagi beberapa kelompok., secara tidak langsung mahasiswa akan merasakan aliran kompetisi di dalamnya, demi mengangkat nama baik kelompoknya mahasiswa akan berfikir memutar otak bagaimana cara menampilkan pertunjukan yang spektakuler, dan tak kalah menarik dengan kelompok lain. Matakuliah yang dianggap membosankan sekalipun seolah menjadi tetes air hujan di gurun pasir , menjadi matakuliah yang ditunggu – tunggu keberadaannya. Dahsyat! Sehingga proses pembelajaran yang berlangsung mempunyai ruh, sehingga menjadi penggerak kreatifitas mahasiswa.
Dosen kreatif dan inspiratif idealnya akan melahirkan calon-calon pendidik atau guru yang kreatif dan inovatif yang akan membuat kelas semakin menarik, yang sangat disenangi peserta didiknya. Karena dengan guru yang kreatif dan inspiratif, maka sudah pasti peserta didik akan mendapat stimulus yang positif, sehingga akan bermunculan generasi yang kreatif dan inovatif. Pada akhirnya proses pendidikan, seperti apapun bentuknya hal itu karena orang yang paling dewasa. Di Perguruan Tinggi adalah dosen, dan di Sekolah/Madrasah adalah guru, dirumah adalah orang tua. Dosen, guru, orang tua idealnya harus menjadi pihak-pihak yang memberikan inspirasi kepada orang di bawahnya yang masih muda.
B. Pembahasan
1. Peran Dosen dalam Proses Pembelajaran.
Pentingnya Dosen atau pembimbing yang membimbing dalam proses pembelajaran di Perguruan tinggi sangatlah penting. Karena dengan dosen itulah visi dan misi pembelajaran bisa dicapai dengan baik. Dengan tingkat perkembangan emosi dan perkembangan kejiwaan yang relatif beragam, maka dibutuhkanlah orang yang membimbing proses pembelajaran di perguruan tinggi itu orang yang lebih dewasa, terutama dari segi kemampuan akademik, kompetensi, dan sikap.
Peran seorang dosen dalam proses perkuliahan adalah sebagai fasilitator; memfasilitasi mahasiswa agar mampu menggali informasi dan mengembangkan keilmuan secara maksimal. Selain fasilitator, dosen juga sebagai motivator; pihak yang memotivasi mahasiswa agar terdorong untuk semakin tertarik dalam pengembangan diri dan keilmuannya. Munculnya interest, ketertarikan terhadap suatu hal membutuhkan dorongan atau motivasi dari pihak luar diri mahasiswa itu sendiri. Seperti yang dikatakan oleh seorang sahabat tentang pentingnya motivasi dari dosen Saya pikir, motivasi dari para dosen lah yang sangat berperan di lingkungan kampus.
Mereka yang secara langsung maupun tidak langsung bisa memberikan sumbangsih mereka dalam mengembangkan idealisme yang tertanam. Kalaupun idealisme itu belum tertanam, maka bisa menjadi suatu kemungkinan yang besar bahwa merekalah yang akan menanamkannya. Saya sebenarnya sangat mendambakan para dosen yang selalu mau memberikan motivasi pada mahasiswa untuk terus maju, meningkatkan kualitas diri, dan serta merta memberikan kontribusi nyata di negeri ini.(4.3)
2. Dosen kreatif
Metode pembelajaran saat ini sangat bervariatif tetapi ada juga yang monoton dengan sistem tradisional yang lama. Bagi institusi pendidikan ini sangat mempengaruhi tingkat kualitas dari pendidikan itu maupun kluaran yang dihasilkan. Tahu sendiri saat ini kualitas pendidikan di Indonesia semakin berkembang dari hari ke hari.(2.1) Di sisi lain tuntutan dan persaingan zaman semakain lama semakain ketat, sehingga dituntut untuk mampu berkompetisi. Untuk mampu berkompetisi, diantaranya kita harus mempunyai kompetensi dan sikap kreatif. Tanpa itu semua kita akan selau tersisihkan oleh mereka yang mempunyai kompetensi dan daya kreatifitas tinggi.
Saya terkesan dengan salah satu dosen yang mempunyai daya kreatifitas yang cukup bagus. Mata kuliah bahasa Indonesai, hampir semua menganggap yang disampaikan paling seperti waktu SMA menjenuhkan, hanya ditambahkan sedikit pengembangan. Tapi setelah mengikuti proses perkuliahan menjadi lain ceritanya. Situasi menjadi menarik, karena dosen yang bersangkutan kreatif. Konsep yang ia tawarkan menjadi stimulan/ bagi penulis; bagaimanan ia membuat konsep drama yang menarik, muncul energi kompetisi diantara kami. Sehingga muncul pemikiran, bagaimana caranya mampu membuat konsep seperti itu. Apa yang disampaikan oleh dosen adalah bentuk kreatifitas yang menggiring mahasiswa mampu berpikir dan berkompetisi untuk membuat sesuatu yang terbaik. Pada akhirnya muncul rasa ingin tahu, sehingga muncul inspirasi untuk menulis makalah ini.
Dalam berbagai teori kreatifitas disebutkan; bahwa salah satu untuk mengembangkan kreativitas adalah dengan setrategi 4.P. P yang pertama adalah pribadi; supaya menjadi kreativ maka harus muncul rasa ingin tahu dari diri sendiri, hal ini kembali kepada pribadi dan personaliti masing-masing. P yang kedua, pendorong , pendorong yang sifatnya internal dari dalam individu sendiri yaitu hasrat motivasi individu yang kuat. P yang ketiga adalah proses; untuk menjadi orang yang kreativ harus sadar dan mau menjalankan proses sebagai sebuah usaha yang nyata. P yang keempat adalah produk; dari P yang pertama sampai P yang ketiga pasti akan menghasilkan sesuatu yang baru, meskipun tidak orisinil tapi bisa berupa kombinasi.(1.138)
Contohnya penelitian, meskipun bukan penelitian pemula tapi paling tidak dengan usaha yang ia lakukan ada informasi baru, setelah ia membandingkan, mengkonfirmasikan dengan penelitian-penelitian terdahulu. Penelitian terdahulu biasanya berfungsi sebagai sumber primer dalam referensi, atau pustaka. Sehinga apapun yang dikatakan penulis, peneliti ada referensinya. Termasuk tulisan yang saya buat, ini merupakan refleksi dari berbagai pengalaman pribadi, ditambah dengan referensi sebagai penguat tulisan ini.
3. Dosen Inspiratif.
Dosen inspiratif adalah dosen yang memberikan insiprsi, menumbuhkan ide baru pada diri mahasiswa. Inspirasi yang muncul di kalangan mahasiswa bisa berawal dari sikap, ucapan atau pernyataan, bahkan karya-karya dosen yang bersangkutan. sama halnya dalam pendidikan di sekolah/madrasah guru inspiratif akan memberikan nuansa yang sangat berarti bagi duni pendidikan.
Ada beberapa kriteria pendidik yang inspiratif; pertama terus belajar, tidak pernah berhenti belajar. Kedua, kompeten atau punya kemampuan, memenuhi kriterian kemampuan yang dibutuhkan. Ketiga ikhlash; apa yang dilakukannya untuk kemaslahatan ummat dan orientasinya keridhoan Allah swt. Keempat, spiritualis. Kelima totalitas, motivator dan kreatif. (1.131).
Kriteria pendidik inspiratif jika dimiliki oleh setengah tenaga kependidikan baik sekolah ataupun perguruan tinggi, maka pendidikan di indosesia akan jauh lebih baik. Banyak orang mengatakan bahwa; pendidik yang inspiratip mungkin hanya satu persen dari keseluruhan. Maka tidak heran kalau pendidikan di indonesia membawa perubahan ke arah yang baik terbilang lambat.
C. Penutup
Pendidik atau dosen yang kreatif dan inspiratif adalah dambaan semua pihak yang akan merubah pola pikir generasi masa datang. Dosen yang kreatif dan inspiratif mampu memberikan inspirasi dan memberdayakan peserta didik/mahasiswa menjadi manusia unggul, mempunyai kompetensi dan daya kreatifitas tinggi, sehingga mampu bersaing dengan orang lain. Dosen yang kreatif dan inovatif adalah penggerak perubahan peradaban manusia
by Bayutresna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar