Sabtu, 27 Oktober 2012

Motivasi Dalam Mendidik Anak

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Assalatuwasallam asrofil anbiya iwal mursalin sayidina wamaulana muhammadin wala alihi wasohbihi aj’main amaba’du. Marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kita kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahNya kepada kita semua. Tidak lupa shalawat serta salam senantiasa selalu tercurah kepada nabi besar kita nabi Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat, tabi-tabiin, dan seluruh umatnya yang senantiasa selalu istiqomah hingga akhir zaman nanti. Amien Yaa Raabal Alamin

Bapak/ibu wali santri yang kami hormati, berdasarkan pertemuan wali santri sebelumnya, telah dibuat sebuah model pembelajaran bagi pendidikan dan pembinaan anak di TPA Nurul Huda berbasis kelompok umur yang meliputi TQA, TPA dan TKA. Setiap kelompok kelas tersebut memiliki program tersendiri sesuai dengan kompetensi dan tujuan program pembelajaran berikut visi misinya. Pada tahap perencanaannya dengan system yang seperti ini membutuhkan banyak guru atau ustadz untuk bisa menjalankan program dengan baik. Namun setelah dalam tahap realita pelaksanaan maka model pembelajaran dengan kurikulum yang telah dibuat mengalami berbagai kendala dan permasalahan. Diantara kendala tersebut yang paling signifikan mempengaruhi adalah ketersediaan ustadz/ah yang semakin menurun serta tidak konsisten sementara santriwan dan santriwati begitu antusias dan semakin bertambah. Tentu saja hal ini membuat berbagai kesulitan muncul dipermukaan dalam menjalankan kurikulum TPA yang telah dibuat dan pada akhirnya kurikulum tersebut ditinggalkan.

Sulitnya mendapatkan kuantitas guru dan ustadz sebagimana harapan diawal, maka tentu saja tidak mengurangi semangat pengelola TPA Nurul Huda untuk terus berupaya seoptimal mungkin dalam menjalankan dan mendidik santriwan dan santriwati dengan sabar dan ikhlas. Akhirnya system pembelajaran tersebut diubah dan disesuaikan dengan kemampuan (waktu, tenaga, kreativitas serta ilmu) yang dimiliki para pengajar yang berjalan sebagaimana saat ini.

Kami menyadari dengan sepenuhnya bahwa dunia anak adalah dunia bermain. Mereka (para anak-anak) adalah para pemain-pemain yang professional. Oleh karena itu kami tidak melarang mereka untuk bermain sebagaiman apa yang mereka inginkan. Bermain adalah tabiat yang sesuai pada jati diri anak-anak . Tugas kami para guru dan ustadz hanyalah mendampingi mengarahkan dengan benar kapan saat-saat mereka bermain dan kapan saat-saat mereka belajar serta permainan seperti apa yang seharusnya mereka lakukan . Kami tidak mengekang anak-anak dengan aturan-aturan yang ketat, justru kami memberikan kebebasan bermain bagi anak-anak sebagai bentuk dan wujud ekspresi diri anak-anak dalam rangka menemu kenali potensi anak-anak yang memang harus dikembangkan sejak usia dini. Kami rasa dengan tidak memberikan aturan-aturan yang ketat terhadap anak-anak akan dapat membuat rasa percaya diri anak-anak tumbuh dengan baik, tidak merasa terbatasi dan terkekang sehingga potensi, kretivitas, daya intelektualitas anak-anak dapat dimunculkan dengan baik.

Bapak/ibu wali santri yang kami hormati, kami sadar bahwa proses pembelajaran dan pendidikan bagi anak-anak adalah sangat penting bagi masa depan anak-anak maupun masyarakat luas. Betapa pentingnya proses pendidikan di usia dini ini, maka sudah seharusnya kita semua bersemangat untuk memotivasi putra-putri kita agar rajin belajar. Belajar tidak harus di sekolah, namun juga bisa di TPA, di lingkungan sekitar dan juga di dalam lingkup keluarga. Menurut hemat kami, juatru proses pembentukan karakter atau character building pada diri anak sangat tepat jika dilakukan di dalam organisasi yang paling kecil yaitu pada lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga yang terdiri dari bapak, ibu dan anak sejatinya akan memberikan nuansa-nuansa pembelajaran yang sangat dibutuhkan anak-anak kita dari pada ditempat-tempat pembelajaran yang lainnya. Oleh karena itu kami berpesan agar para bapak/ibu sekalian dapat menciptakan lingkungan keluarga yang hormonis dan dinamis untuk mendukung proses pembelajaran anak-anak. Para orangtua dapat memberikan contoh dan teladan yang baik bagi anak-anaknya. Memberikan pendampingan-pendampingan pada saat-saat yang tepat terhadap anak-anak seperti pada saat menonton TV, kapan harus bermain, kapan harus belajar , kapan harus sholat, membantu orang tua dan lain sebaginya. Tentu saja menurut hemat kami pula aturan-aturan yang dibuat tidak mengekang kebebasan anak-anak dalam mengekspresikan jiwa mereka. Disamping itu pastinya insya Allah sekolah dan TPA atau lingkungan masyarakat adalah sarana pembelajaran diluar keluarga yang akan membatu dalam proses pembelajaran anak-anak baik secara formal maupun non formal.

Bapak ibu yang dirahmati Allah, demikian yang dapat kami sampaikan semoga dengan tulisan sederhana ini dapat menumbuhkan motivasi bagi kami selaku guru atau ustadz serta bapak ibu semua selaku wali santri untuk bersama-sama membangun generasi yang baik soleh solehah dimasa mendatang. Amin

Wassalamu’alaikum.Wr.Wb

Disampaikan dalam sebuah pertemuan dengan orang tua wali santri..

Tidak ada komentar: