Senin, 01 Oktober 2012

Rencana Tuhan

Ketika aku masih kecil, waktu itu ibuku sedang meyulam sehelai kain. Aku yang sedang bermain di lantai, melihat ke atas dan bertanya,apa yang ia lakukan. Ia menerangkan bahwa ia sedang meyulam sesuatu di atas sehelai kain. Tetapi aku memberitahu kepadanya, bahwa yang kulihat dari bawah adalah benang ruwet. Ibu dengan tersenyum memandangiku dan berkata dengan lembut, "Anakku, lanjutkanlah permainanmu,sementara ibu menyelesaikan sulaman ini, nanti setelah selesai, kamu akan kupanggil dan kududukkan di atas pangkuan ibu dan kamu dapat melihat sulaman ini dari atas."

Aku heran, mengapa ibu menggunakan benang hitam dan putih, begitu sembrawut menurut pandanganku. Beberapa saat kemudian, aku mendengar suara ibu memanggil, "Anakku, mari ke sini, dan duduklah di pangkuan ibu." Waktu aku lakukan itu, aku heran dan kagum melihat bunga-bunga yang indah, dengan latar belakang pemandangan matahari yang sedang terbit, sungguh indah sekali. Aku hampir tak percaya melihatnya, karena dari bawah yang aku lihat hanyalah benang-benang ruwet.

Kemudian ibu berkata, "Anakku, dari bawah memang ruwet dan kacau, tetapi engkau tidak menyadari bahwa dia atas kain ini sudah ada gambar yang direncanakan, sebuah pola, ibu hanya mengikutinya." "Sekarang, dengan melihatnya dari atas, kamu dapat melihat keindahan dari apa yang ibu lakukan."

Sering selama bertahun-tahun, aku melihat ke atas dan bertanya kepada TUHAN,"apa yang Engkau lakukan?" Ia menjawab, "Aku sedang menyulam kehidupanmu." Dan aku membantah, "Tetapinampaknya hidup ini ruwet,benang benangnya banyak yang hitam, mengapa tidak semuanya memakai warna yang cerah? Kemudian TUHAN menjawab, "kamu teruskan pekerjaanmu, dan Aku juga menyelesaikan pekerjaan-Ku di bumi ini. Suatu saat nanti Aku akan memanggilmu ke surga dan mendudukkan kamu di pangkuan-Ku, dan kamu akan melihat rencana-Ku yang indah dari sisi-Ku!"

SERING KALI KITA TIDAK MENGERTI APA YANG TUHAN INGINKAN DALAM HIDUP KITA .. TAPI PERCAYALAH BAHWA SEMUA YANG TELAH DIA IJINKAN TERJADI DALAM HIDUP KITA ADALAH YANG TERBAIK.

Subhannalloh,artikel di atas diambil dari eramuslim karya Ust. Satriya Hadi Lubis. Semoga ini menjadi sebuah inspirasi dan ibroh dalam menjalani takdir kehidupan kita di dunia ini masing-masing. Benar kata Akhmad Albar dalam nyanyiannya bahwa "dunia ini panggung sandiwara.." semua sudah ada yang menyutradarainya yaitu Allah Azza wa jalla, sehingga setiap kita dituntut memainkan peran kita masing2 dengan sebaik mungkin sesuai keinginan Sang Sutradara.

Kadang kita berpikir-pikir bahwasanya kita tidak" terima" dengan peran yang kita mainkan saat ini sehingga kita ingin selalu meminta peran yang terbaik sebagai pahlawan misalnya.namun jika sebuah film semuanya pahlawan tentu tidak enak untuk di tonton. pasti ada tokoh - tokoh lain yang bisa dimainkan. Bukankah sutradara meninginkan peran sesuai sekenario yang ia tuliskan di dalam naskah apa pun itu? Bukankah Allah meninginkan manusia untuk berbuat kebaikan di dunia ini, menyeru kebenaran dan mengajak menuju Darussalam?

Jadi setiap kita memainkan peran kita masing-masing. Karena setiap kita memiliki peran yang berbeda maka kita disuruh Allah bertakwa sesuai dengan kemampuan kita masing-masing: "bertakwalah kepada Allah sesuai kemampuannmu". Allah tidak menuntut kita menjadi yang terbaik di dunia ini tetapi Allah hanya meminta kita berperan secara optimal sebagaiman peran kita saat ini. Ust.Anis Matta mengatakan Jika kita berkemampuan B maka, Allah tidak menuntut agar kita berkemampuan A namun kita wajib memaksimal kemampuan B yang kita miliki. Misalnya Umar dengan Bilal, kita tahu mereka pahlawan Islam, namun mungkin kontribusinya berbeda. Atau misalnya kita tahu Umar bin Khotob yang dimasa hidupnya tidak pernah menjadi panglima perang karena kemampuannya jauh melebihi kapasitas dari panglilma perang, tetapi beliau juga ahli negara, ahli perng dll. Oleh sebabi tu Umar memang layak diberi amanah yang jauh lebih berat yaitu sebagai Amirulmu'minin. Sedangkan amanah panglima perang diberikan kepada sahabat yang lain misalnya Saad bin Abi Wakos.

Semoga menjadi bahan muhasabah untuk diriku dan mungkin bagi antum sahabat-sahabatku semua. Jz

Tidak ada komentar: